Pages

Rabu, 24 Juli 2013

Australia


 (Based on International Management. 8 Edition, Fred Luthan, Page 334)

Australia is the smallest continent but the sixth-largest country in the world. It lies between the Indian and Pacific oceans in the Southern Hemisphere and has a landmass of almost 3 million square miles (around 85 percent the size of the United States). Referred to as being “down under” because it lies entirely within the Southern Hemisphere, it is a dry, thinly populated land. The outback is famous for its bright sunshine, enormous numbers of sheep and cattle, and unusual wildlife, such as kangaroos, koalas, platypuses, and wombats. Over 20 million people live in this former British colony. Although many British customs are retained, Australians have developed their own unique way of life. One of the world’s most developed countries, Australia operates under a democratic form of government somewhat similar to that of Great Britain. Gross domestic product was $824.3 billion in 2009. A large financial services MNC in the United States examined the demographic and economic data of Australia.
This MNC concluded that there would be increased demand for financial services in Australia. As a result, the company set up an operation in the capital, Canberra, which is slightly inland from Sydney and Melbourne, the two largest cities. This financial services firm began in Chicago and now has offices in seven countries. Many of these foreign operations are closely controlled by the Chicago office. The overseas personnel are charged with carefully following instructions from headquarters and implementing centralized decisions. However, the Australian operation will be run differently. Because the country is so large and the population spread along the coast and to Perth in the west, and because of the “free spirit” cultural values of the Aussies, the home office feels compelled to give the manager of Australian operations full control over decision making. This manager will have a small number of seniorlevel managers brought from the United States, but the rest of the personnel will be hired locally. The office will be given sales and profit goals, but specific implementation of strategy will be left to the manager and his or her key subordinates onsite.
The home office believes that in addition to providing direct banking and credit card services, the Australian operation should seek to gain a strong foothold in insurance and investment services. As the country continues to grow economically, this sector of the industry should increase relatively fast. Moreover, few multinational firms are trying to tap this market in Australia, and those that are doing so are from British Commonwealth countries. The CEO believes that the experience of the people being sent to Australia (the U.S. expatriates) will be particularly helpful in developing this market. He recently noted, “We know that the needs of the Australian market are not as sophisticated or complex as those in the United States, but
we also know that they are moving in the same direction as we are. So we intend to tap our experience and knowledge and use it to garner a commanding share of this expanding market.”

1. Permasalahan yang dihadapi Australia saat ini dan keadaan ekonomi usaha Australia:
            Saat ini sedang terjadi fenomena Resource Boom yang berdampak terhadap dinamika struktur ekonomi Australia, dimana sektor pertambangan mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Dalam konteks ini, perubahan struktur ekonomi Australia kemudian tidak hanya dipahami sebagai sebuah fenomena yang disebabkan oleh kebijakan domestik seperti liberalisasi ekonomi namun juga dipengaruhi oleh industrialisasi di Asia pada beberapa dekade terakhir. Resource Boom yang dianggap sebagai “penyelamat” perekonomian Australia pada masa krisis finansial global dinilai telah membawa dampak positif bagi negara tersebut, dengan indikasi peningkatan volume ekspor yang mendorong penguatan ekonomi.
            Namun demikian, penting untuk dicatat bahwa dampak positif Resource Boom pada dasarnya hanya menjadi dampak temporal bila pemerintah Australia hanya bergantung pada pertumbuhan ekonomi yang didorong oleh permintaan ekspor. Dengan kata lain, Resource Boom dapat membawa beberapa masalah besar bagi Australia. Pertama, deindustrialisasi dan munculnya divisi sosial. Menguatnya permintaan bahan baku maupun sumber daya sebagai komoditas ekspor di saat yang sama mendorong terjadinya pelemahan sektor industry manufaktur Australia. Resource Boom dinilai sebagai sebab utama terjadinya kenaikan investasi di sektor pertambangan Australia yang justru mendorong terjadinya kondisi dimana negara-negara bagian yang mengandalkan ekonomi pada sektor pertambangan, seperti Australia Barat, cenderung memiliki pertumbuhan ekonomi yang jauh lebih cepat, dibanding negara bagian lain yang mengandalkan sektor manufaktur yang justru mengalami kelesuan ekonomi. Selain itu, realitas bahwa sektor pertambangan Australia dioperasikan di daerah yang jauh dari kawasan metropolitan memunculkan konflik sosial antara operator dengan masyarakat Aborigin terkait dengan hak tanah.

2. Tipe struktur organisasi yang digunakan perusahaan ketika membuka cabang di Australia:
            Pada dasarnya anak perusahaan didirikan dis ebuah negara adalah untuk memaksimalkan kekayaan para pemegang saham namun dalam perjalanannya ternyata pihak manajemen memutuskan untuk lebih mengembangkan skala usaha yang lebih besar lagi sehingga memerlukan dana investasi yang cukup besar. MNC mempunyai anak-anak perusahaan yang tersebar di berbagai negara karena itu untuk melakukan monitoring lebih sulit sehingga memerlukan biaya yang lebih besar.Manajer anak perusahaan asing mungkin memiliki budaya yang berbeda dengan perusahaan induknya sehingga mengalami perbedaan pandangan dalam mencapai tujuan bersama.Skala MNC yang besar, termasuk dalam masalah keorganisasian menyebabkan berbagai masalah keagenan kerap muncul.Beberapa manajer dari suatu negara mungkin cenderung berorientasi pada hasil jangka pandek untuk memajukan anak perusahaan yang dipimpinnya, dan tidak memandang tujuan jangka panjang dari perusahaan induknya. Oleh karena itu perlu dilakukan koordinasi. Koordinasi merupakan kunci mencapai keungulan kompetitif dalam pasar global. Perusahaan yang tidak mampu mendapatkan kontrol strategis atas operasi sedunia mereka dan mengelolanya dengan koordinasi global tidak akan berhasil dalam pesatnya ekonomi internasional. Kemajuan teknologi informasi dan metodelogi dalam dekade terakhir ini telah membuat koordinasi global menjadi lebih mudah. Tetapi bahkan dengan kemajuan-kemajuan ini koordinasi tetap merupakan tatantangan besar.

3. Joint ventures, konsep Jepang mengenai Keiretsu, atau jaringan elektronik dalam MNC:
     Joint Ventures: Dengan joint venture, perusahaan asing setuju untuk berbagi ekuitas dan  sumber daya dengan mitra lain untuk mendirikan sebuah entitas baru di negara target. Besar infrastruktur atau proyek-proyek berteknologi tinggi yang menuntut keahlian dalam jumlah besar dan uang sering melibatkan berbagai mitra lokal dan asing. Join Venture bisa mengembalikan potensi sangat besar dengan suatu sinergi dan control yang lebih baik. Hal yang perlu diperhatikan saat akan emmutuskan Join Venture adalah Memilih pasangan yang tepat. Menetapkan tujuan yang jelas untuk usaha patungan dari awal. Menjembatani kesenjangan budaya. Komitmen dan rasa hormat top manajemen.

     Keiretsu adalah bagian dari aliansi strategis dimana telah keiretsu Jepang (menggunakan jaringan lintas saham, perusahaan antar-personil gerakan, R & D kemitraan dan pertemuan rutin antara manajer puncak dari perusahaan-perusahaan anggota untuk bekerja bersama sebagai sebuah tim, bagaimanapun, manajer tidak menyita pilihan untuk bekerja dengan luar perusahaan).

     Jaringan elektronik merupakan perkembangan dari system informasi yang memudahkan pengaksesan aktivitas bisnis lintas negara. Jaringan elektronik ini akan semakin maju dengan perkembangan teknologi saat ini dan setiap perusahaan diharapkan memiliki keunggulan dalam bidang ini.

4. Sistem Operasi yang dilakukan di Australia:
            Sistem operasi yang bisa dilakukan di Australia adalah dsentralisasi. Desentralisasi adalah pendelegasian atau pelimpahan wewenang untuk mengambil keputusan dalam mengelola perusahaan. Desentralisasi pada umumnyadigunakan untuk mencari keuntungan dimana pendapatan  dan biaya lebih  mudah diukur.
     Dalam system desentralisasi , manajer tinkat bawah mempunyai kebebasan bergerak yang cukup besar dalam membuat koreksi atas perencanaan dan pelaksanaan program kerja.
            Pemikiran desentralisasi pada awalnya didasarkan pada biaya-manfaat. Kemudian berkembang menjadi pusat-pusat pertanggungjawaban, seperti pusat biaya, pusat laba, pusat investasi, dan pusat pendapatan. Dalam pusat-pusat pertanggungjawaban ini, manajer divisi mempunyai wewenang dan tanggungjawab penuh untuk mengelola devenisinya. Kantor pusatnya bertindak sebangai pengawas saja.Manajer lokal mampu menghasilkan keputusan dengan mutu yang baik dengan pemanfaatan informasi lokal yang bermutu.Manajer lokal mampu memberikan tanggapan yang lebih tepat waktu untuk mengubah keadaan. Melatih dan memotivasi manajer lokal untuk mengembangkan keterampilan manajerial. Memberi kesempatan manajemen puncak untuk lebih memusatkan perhatian kepada masalah-masalah jangka panjang seperti perencanaan strategis.

0 komentar:

Posting Komentar