(Based on International Management.
8 Edition, Fred Luthan, Page 334)
Australia is the
smallest continent but the sixth-largest country in the world. It lies between
the Indian and Pacific oceans in the Southern Hemisphere and has a landmass of almost
3 million square miles (around 85 percent the size of the United States).
Referred to as being “down under” because it lies entirely within the Southern
Hemisphere, it is a dry, thinly populated land. The outback is famous for its
bright sunshine, enormous numbers of sheep and cattle, and unusual wildlife,
such as kangaroos, koalas, platypuses, and wombats. Over 20 million people live
in this former British colony. Although many British customs are retained,
Australians have developed their own unique way of life. One of the world’s
most developed countries, Australia operates under a democratic form of
government somewhat similar to that of Great Britain. Gross domestic product
was $824.3 billion in 2009. A large financial services MNC in the United States
examined the demographic and economic data of Australia.
This MNC concluded that there would be increased demand for financial services in Australia. As a result, the company set up an operation in the capital, Canberra, which is slightly inland from Sydney and Melbourne, the two largest cities. This financial services firm began in Chicago and now has offices in seven countries. Many of these foreign operations are closely controlled by the Chicago office. The overseas personnel are charged with carefully following instructions from headquarters and implementing centralized decisions. However, the Australian operation will be run differently. Because the country is so large and the population spread along the coast and to Perth in the west, and because of the “free spirit” cultural values of the Aussies, the home office feels compelled to give the manager of Australian operations full control over decision making. This manager will have a small number of seniorlevel managers brought from the United States, but the rest of the personnel will be hired locally. The office will be given sales and profit goals, but specific implementation of strategy will be left to the manager and his or her key subordinates onsite.
This MNC concluded that there would be increased demand for financial services in Australia. As a result, the company set up an operation in the capital, Canberra, which is slightly inland from Sydney and Melbourne, the two largest cities. This financial services firm began in Chicago and now has offices in seven countries. Many of these foreign operations are closely controlled by the Chicago office. The overseas personnel are charged with carefully following instructions from headquarters and implementing centralized decisions. However, the Australian operation will be run differently. Because the country is so large and the population spread along the coast and to Perth in the west, and because of the “free spirit” cultural values of the Aussies, the home office feels compelled to give the manager of Australian operations full control over decision making. This manager will have a small number of seniorlevel managers brought from the United States, but the rest of the personnel will be hired locally. The office will be given sales and profit goals, but specific implementation of strategy will be left to the manager and his or her key subordinates onsite.
The home office
believes that in addition to providing direct banking and credit card services,
the Australian operation should seek to gain a strong foothold in insurance and
investment services. As the country continues to grow economically, this sector
of the industry should increase relatively fast. Moreover, few multinational
firms are trying to tap this market in Australia, and those that are doing so
are from British Commonwealth countries. The CEO believes that the experience
of the people being sent to Australia (the U.S. expatriates) will be
particularly helpful in developing this market. He recently noted, “We know
that the needs of the Australian market are not as sophisticated or complex as
those in the United States, but
we also know
that they are moving in the same direction as we are. So we intend to tap our
experience and knowledge and use it to garner a commanding share of this expanding
market.”
1. Permasalahan yang
dihadapi Australia saat ini dan keadaan ekonomi usaha Australia:
Saat ini sedang terjadi fenomena Resource
Boom yang berdampak terhadap dinamika struktur ekonomi Australia, dimana
sektor pertambangan mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Dalam konteks
ini, perubahan struktur ekonomi Australia kemudian tidak hanya dipahami sebagai
sebuah fenomena yang disebabkan oleh kebijakan domestik seperti liberalisasi
ekonomi namun juga dipengaruhi oleh industrialisasi di Asia pada beberapa
dekade terakhir. Resource Boom yang dianggap sebagai “penyelamat”
perekonomian Australia pada masa krisis finansial global dinilai telah membawa
dampak positif bagi negara tersebut, dengan indikasi peningkatan volume ekspor
yang mendorong penguatan ekonomi.
Namun demikian, penting untuk
dicatat bahwa dampak positif Resource Boom pada dasarnya hanya menjadi
dampak temporal bila pemerintah Australia hanya bergantung pada pertumbuhan
ekonomi yang didorong oleh permintaan ekspor. Dengan kata lain, Resource
Boom dapat membawa beberapa masalah besar bagi Australia. Pertama,
deindustrialisasi dan munculnya divisi sosial. Menguatnya permintaan bahan baku
maupun sumber daya sebagai komoditas ekspor di saat yang sama mendorong
terjadinya pelemahan sektor industry manufaktur Australia. Resource Boom
dinilai sebagai sebab utama terjadinya kenaikan investasi di sektor
pertambangan Australia yang justru mendorong terjadinya kondisi dimana
negara-negara bagian yang mengandalkan ekonomi pada sektor pertambangan,
seperti Australia Barat, cenderung memiliki pertumbuhan ekonomi yang jauh lebih
cepat, dibanding negara bagian lain yang mengandalkan sektor manufaktur yang
justru mengalami kelesuan ekonomi. Selain itu, realitas bahwa sektor
pertambangan Australia dioperasikan di daerah yang jauh dari kawasan metropolitan
memunculkan konflik sosial antara operator dengan masyarakat Aborigin terkait
dengan hak tanah.
2. Tipe struktur
organisasi yang digunakan perusahaan ketika membuka cabang di Australia:
Pada
dasarnya anak perusahaan didirikan dis ebuah negara adalah untuk memaksimalkan kekayaan
para pemegang saham namun dalam perjalanannya ternyata pihak manajemen
memutuskan untuk lebih mengembangkan skala usaha yang lebih besar lagi sehingga
memerlukan dana investasi yang cukup besar. MNC mempunyai anak-anak
perusahaan yang tersebar di berbagai negara karena itu untuk melakukan
monitoring lebih sulit sehingga memerlukan biaya yang lebih besar.Manajer anak
perusahaan asing mungkin memiliki budaya yang berbeda dengan perusahaan
induknya sehingga mengalami perbedaan pandangan dalam mencapai tujuan
bersama.Skala MNC yang besar, termasuk dalam masalah keorganisasian menyebabkan
berbagai masalah keagenan kerap muncul.Beberapa manajer dari suatu negara
mungkin cenderung berorientasi pada hasil jangka pandek untuk memajukan anak
perusahaan yang dipimpinnya, dan tidak memandang tujuan jangka panjang dari
perusahaan induknya. Oleh karena itu perlu dilakukan koordinasi.
Koordinasi merupakan kunci mencapai
keungulan kompetitif dalam pasar global. Perusahaan yang tidak mampu
mendapatkan kontrol strategis atas operasi sedunia mereka dan mengelolanya
dengan koordinasi global tidak akan berhasil dalam pesatnya ekonomi
internasional. Kemajuan teknologi informasi dan metodelogi dalam dekade
terakhir ini telah membuat koordinasi global menjadi lebih mudah. Tetapi bahkan
dengan kemajuan-kemajuan ini koordinasi tetap merupakan tatantangan besar.
3. Joint ventures, konsep Jepang
mengenai Keiretsu, atau jaringan elektronik dalam MNC:
Joint
Ventures: Dengan joint
venture, perusahaan asing setuju untuk berbagi ekuitas dan sumber
daya dengan mitra lain untuk mendirikan sebuah entitas baru di negara target.
Besar infrastruktur atau proyek-proyek berteknologi tinggi yang menuntut
keahlian dalam jumlah besar dan uang sering melibatkan berbagai mitra lokal dan
asing.
Join Venture bisa mengembalikan potensi sangat besar dengan suatu sinergi dan
control yang lebih baik. Hal yang perlu diperhatikan saat akan emmutuskan Join
Venture adalah Memilih
pasangan yang tepat. Menetapkan tujuan yang jelas untuk usaha patungan dari
awal. Menjembatani kesenjangan budaya. Komitmen dan rasa hormat top manajemen.
Keiretsu adalah bagian dari aliansi
strategis dimana telah
keiretsu Jepang (menggunakan jaringan lintas saham, perusahaan antar-personil
gerakan, R & D kemitraan dan pertemuan rutin antara manajer puncak dari
perusahaan-perusahaan anggota untuk bekerja bersama sebagai sebuah tim,
bagaimanapun, manajer tidak menyita pilihan untuk bekerja dengan luar
perusahaan).
Jaringan
elektronik merupakan perkembangan dari system informasi yang memudahkan
pengaksesan aktivitas bisnis lintas negara. Jaringan elektronik ini akan
semakin maju dengan perkembangan teknologi saat ini dan setiap perusahaan
diharapkan memiliki keunggulan dalam bidang ini.
4. Sistem Operasi yang dilakukan di Australia:
Sistem
operasi yang bisa dilakukan di Australia adalah dsentralisasi. Desentralisasi adalah pendelegasian
atau pelimpahan wewenang untuk mengambil keputusan dalam mengelola perusahaan.
Desentralisasi pada umumnyadigunakan untuk mencari keuntungan dimana
pendapatan dan biaya lebih mudah diukur.
Dalam
system desentralisasi , manajer tinkat bawah mempunyai kebebasan bergerak yang
cukup besar dalam membuat koreksi atas perencanaan dan pelaksanaan program
kerja.
Pemikiran
desentralisasi pada awalnya didasarkan pada biaya-manfaat. Kemudian berkembang
menjadi pusat-pusat pertanggungjawaban, seperti pusat biaya, pusat laba, pusat
investasi, dan pusat pendapatan. Dalam pusat-pusat pertanggungjawaban ini,
manajer divisi mempunyai wewenang dan tanggungjawab penuh untuk mengelola
devenisinya. Kantor pusatnya bertindak sebangai pengawas saja.Manajer lokal
mampu menghasilkan keputusan dengan mutu yang baik dengan pemanfaatan informasi
lokal yang bermutu.Manajer lokal mampu memberikan tanggapan yang lebih tepat
waktu untuk mengubah keadaan. Melatih dan memotivasi manajer lokal untuk
mengembangkan keterampilan manajerial. Memberi kesempatan manajemen puncak
untuk lebih memusatkan perhatian kepada masalah-masalah jangka panjang seperti
perencanaan strategis.
0 komentar:
Posting Komentar