(Based on
International Management. 8 Edition, Fred Luthan, Page 93-97)
1.
Do you agree that China is or will
be the lowest-cost manufacturing center in the global economy? What are the
strengths? What are the problems of doing business in China?
Jawab:
Untuk
saat ini setuju karena China memungkinkan untuk menjadi pusat manufaktur dalam
ekonomi global dengan biaya terendah. Mengingat China memiliki banyak sumber
daya manusia dan tenaga kerja dengan biaya murah. China lebih banyak
menggunakan tenaga kerja dengan lulusan SMA yang setiap tahunnya tidak kurang
jumlahnya untuk memenuhi kebutuhan industry China akan tenaga kerja.
Selain
tenaga kerja yang murah, China memiliki kekuatan berupa harga perolehan tanah
untuk aktivitas industri yang murah. Didukung dengan pembangunan infrastruktur
yang semakin berkembang sehingga menjadi penunjang.
Faktor yang bisa menghalangi prospek pertumbuhan China
adalah adanya ancaman krisis ekonomi global di negara China sehingga China
harus melakukan beberapa langkah untuk mengantisipasi. Pemerintah China bisa
memperketat kebijakan fiskal termasuk memperluas defisit fiskal sebagai langkah
tepat mengatur pajak yang menghambat efisiensi perekonomian.
Selain itu ada hambatan dari banyak pengusaha yang
membangun bisnis swasta sering mengeluh tentang persaingan melawan perusahaan
yang didanai pejabat setempat yang korup.
2.
What impact does and will China’s
entry into the WTO have on economics of other countries? Give some specific
examples.
Jawab:
Bergabungnya
China dengan WTO memang memberi beberapa dampak yang kurang baik bagi
negara-negara asing lainya. Hal yang pertama adalah terkait pencabutan insentif
pajak bagi perusahaan asing. Merugikan karena putusan pemerintah China untuk
tidak memberi insentif di sektor pajak bagi perusahaan asing, sebagaimana
disyaratkan WTO karena kebijakan tersebut akan menambah beban pajak sejumlah
perusahaan asing.
Selain
itu kurangnya transparansi dan perlindungan hak kekayaan intelektual, yang
dinilai merupakan faktor paling menghambat dalam melakukan usaha di China. Hal yang cukup berdampak kurang baik juga
terkait dengan pembatasan impor dan tariff sehingga mempersulit negara negara
asing lainya.
Tapi
saat ini China telah melakukan banyak perubahan untuk memperbaiki hubungan
perdagangan yang lebih baik dan efektif dengan negara-negara asing lainya. China
sudah mulai terbuka terhadap produk asing, tariff tidak lagi membatasi jumlah
barang yang diimpor.
3.
Explain the statement that “Taiwan
is both a victim and a long-term benefactor of China’s rises”
Jawab:
Posis
Taiwan bagi China adalah “korban” dan “penyumbang” jangka panjang bagi
perkembangan China. China banyak mengalihkan kegiatan perdagangan atau industry
ke luar pulau tetapi di saat yang sama Taiwan juga sudah menjadi anggota WTO
yang mana Taiwan juga melakukan pembatasan pembatasan atas aktivitas
perdagangan tetapi pembatasan itu akan berkurang terhadap China dalam arti
tidak memberatkan China dalam kegiatan perdagangan.
4.
Explain the statement that “China’s
WTO debut is not uniformly good news for the 1.3 billion Chinese.”
Jawab:
China
memiliki beberapa masalah terkait kestabilan persoalan sosial karena tidak
semua pihak merasakan dampak positif dengan masuknya China ke WTO. Untuk
kawasan pertanian beberapa merasakan dampak kurang baik dengan murahnya impor
gandum asing. Semua orang
mengatakan bahwa WTO merupakan tantangan sekaligus peluang bagi China.
Sejak masuknya China ke dalam WTO, banyak petani yang kehilangan pekerjaan
seperti sebelumnya, terbukti dengan banyaknya petani yang mencari pekerjan ke
kota besar . Banyak para demonstran China mewakili para pekerja dan petani yang
memprotes pensiun dan upah mereka yang dibayar rendah. Belum lagi permasalah China sebagai negara
korup membuat rakyat menuntut komitmen China dalam aktivitas perdagangan yang
tidak merugikan walaupun amsuk menjadi anggota WTO.
5.
What if any changes have occurred
in China since this case was witten at the end of 2001?
Jawab:
Jika dilihat dari keadaan perekonomian negara China saat
ini masih memiliki potensi besar untuk terus mencapai rekor pertumbuhan yang
baik. Berdasar data Badan Statistik China, laba yang diperoleh industri negara
ini pada tahun 2012 naik 17,3% dibanding tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi
di China mencapai 7,9% pada tahun 2012 dan menurut saya akan mengalami kenaikan
pada 2013. Dilihat dari indikasi bahwa terjadi perbaikan aktivitas industri China
yang menunjukkan bahwa pabrik pabrik besar melakukan akselerasi dalam beberapa
tahun terakhir. Walaupun menjadi anggota WTO, menurut
saya untuk saat ini pendekatan komunikasi dan negosiasi sebenarnya bisa
berjalan baik mengingat bahwa China tidak bisa menutup dari dari adanya peran
MNC saat ini. Kemudian, pola investasi luar negeri di China merefleksikan
interaksi kompleks dari multiple levels lokasi dimana sebuah perusahaan
multinasional beroperasi. Aliran investasi menunjukkan jalan terhadap integrasi
dari perekonomian nasional di region. China sebagai basis produksi regional.
Dimana proses integgrasi ekonomi yang dijalankan di China telah menyeret aktor-aktor
transnasionalisme yaitu MNC, kelompok-kelompok masyarakat, pengusaha bahkan
pemerintah China sendiri dalam proses produksi ekonominya. Hubungan saling
timbal balik atau interdepensi ini membuat hubungan ekonomoni region
bersifat lebih kooperatif dan lebih damai. Artinya semua tuntutan suatu negara
dan MNC baik masalah tenaga kerja semua bisa dikomunikasikan dan dinegosiasikan
karena adanya timbal balik yang saling menguntungkan. Hubungan interdepensi
yang terjadi antara pemerintah China, rakyat China dan MNC sangat jelas
merupakan hubungan yang mutual gains dimana masing-masing pihak sama-sama
mendapatkan keuntungan.
0 komentar:
Posting Komentar