Pages

Rabu, 24 Juli 2013

China


(Based on International Management. 8 Edition, Fred Luthan, Page 93-97)


1.      Do you agree that China is or will be the lowest-cost manufacturing center in the global economy? What are the strengths? What are the problems of doing business in China?
Jawab:
Untuk saat ini setuju karena China memungkinkan untuk menjadi pusat manufaktur dalam ekonomi global dengan biaya terendah. Mengingat China memiliki banyak sumber daya manusia dan tenaga kerja dengan biaya murah. China lebih banyak menggunakan tenaga kerja dengan lulusan SMA yang setiap tahunnya tidak kurang jumlahnya untuk memenuhi kebutuhan industry China akan tenaga kerja.
Selain tenaga kerja yang murah, China memiliki kekuatan berupa harga perolehan tanah untuk aktivitas industri yang murah. Didukung dengan pembangunan infrastruktur yang semakin berkembang sehingga menjadi penunjang.
Faktor yang bisa menghalangi prospek pertumbuhan China adalah adanya ancaman krisis ekonomi global di negara China sehingga China harus melakukan beberapa langkah untuk mengantisipasi. Pemerintah China bisa memperketat kebijakan fiskal termasuk memperluas defisit fiskal sebagai langkah tepat mengatur pajak yang menghambat efisiensi perekonomian.
Selain itu ada hambatan dari banyak pengusaha yang membangun bisnis swasta sering mengeluh tentang persaingan melawan perusahaan yang didanai pejabat setempat yang korup.

2.      What impact does and will China’s entry into the WTO have on economics of other countries? Give some specific examples.
Jawab:
Bergabungnya China dengan WTO memang memberi beberapa dampak yang kurang baik bagi negara-negara asing lainya. Hal yang pertama adalah terkait pencabutan insentif pajak bagi perusahaan asing. Merugikan karena putusan pemerintah China untuk tidak memberi insentif di sektor pajak bagi perusahaan asing, sebagaimana disyaratkan WTO karena kebijakan tersebut akan menambah beban pajak sejumlah perusahaan asing.
Selain itu kurangnya transparansi dan perlindungan hak kekayaan intelektual, yang dinilai merupakan faktor paling menghambat dalam melakukan usaha di China.  Hal yang cukup berdampak kurang baik juga terkait dengan pembatasan impor dan tariff sehingga mempersulit negara negara asing lainya.
Tapi saat ini China telah melakukan banyak perubahan untuk memperbaiki hubungan perdagangan yang lebih baik dan efektif dengan negara-negara asing lainya. China sudah mulai terbuka terhadap produk asing, tariff tidak lagi membatasi jumlah barang yang diimpor.

3.      Explain the statement that “Taiwan is both a victim and a long-term benefactor of China’s rises”
Jawab:
Posis Taiwan bagi China adalah “korban” dan “penyumbang” jangka panjang bagi perkembangan China. China banyak mengalihkan kegiatan perdagangan atau industry ke luar pulau tetapi di saat yang sama Taiwan juga sudah menjadi anggota WTO yang mana Taiwan juga melakukan pembatasan pembatasan atas aktivitas perdagangan tetapi pembatasan itu akan berkurang terhadap China dalam arti tidak memberatkan China dalam kegiatan perdagangan.

4.      Explain the statement that “China’s WTO debut is not uniformly good news for the 1.3 billion Chinese.”
Jawab:
China memiliki beberapa masalah terkait kestabilan persoalan sosial karena tidak semua pihak merasakan dampak positif dengan masuknya China ke WTO. Untuk kawasan pertanian beberapa merasakan dampak kurang baik dengan murahnya impor gandum asing. Semua orang mengatakan bahwa WTO merupakan tantangan sekaligus peluang bagi China. Sejak masuknya China ke dalam WTO, banyak petani yang kehilangan pekerjaan seperti sebelumnya, terbukti dengan banyaknya petani yang mencari pekerjan ke kota besar . Banyak para demonstran China mewakili para pekerja dan petani yang memprotes pensiun dan upah mereka yang dibayar rendah.  Belum lagi permasalah China sebagai negara korup membuat rakyat menuntut komitmen China dalam aktivitas perdagangan yang tidak merugikan walaupun amsuk menjadi anggota WTO.

5.      What if any changes have occurred in China since this case was witten at the end of 2001?
Jawab:
Jika dilihat dari keadaan perekonomian negara China saat ini masih memiliki potensi besar untuk terus mencapai rekor pertumbuhan yang baik. Berdasar data Badan Statistik China, laba yang diperoleh industri negara ini pada tahun 2012 naik 17,3% dibanding tahun sebelumnya. Pertumbuhan ekonomi di China mencapai 7,9% pada tahun 2012 dan menurut saya akan mengalami kenaikan pada 2013. Dilihat dari indikasi bahwa terjadi perbaikan aktivitas industri China yang menunjukkan bahwa pabrik pabrik besar melakukan akselerasi dalam beberapa tahun terakhir. Walaupun menjadi anggota WTO, menurut saya untuk saat ini pendekatan komunikasi dan negosiasi sebenarnya bisa berjalan baik mengingat bahwa China tidak bisa menutup dari dari adanya peran MNC saat ini. Kemudian, pola investasi luar negeri di China merefleksikan interaksi kompleks dari multiple levels lokasi dimana sebuah perusahaan multinasional beroperasi. Aliran investasi menunjukkan jalan terhadap integrasi dari perekonomian nasional di region. China sebagai basis produksi regional. Dimana proses integgrasi ekonomi yang dijalankan di China telah menyeret aktor-aktor transnasionalisme yaitu MNC, kelompok-kelompok masyarakat, pengusaha bahkan pemerintah China sendiri dalam proses produksi ekonominya. Hubungan saling timbal balik atau interdepensi ini  membuat hubungan ekonomoni region bersifat lebih kooperatif dan lebih damai. Artinya semua tuntutan suatu negara dan MNC baik masalah tenaga kerja semua bisa dikomunikasikan dan dinegosiasikan karena adanya timbal balik yang saling menguntungkan. Hubungan interdepensi yang terjadi antara pemerintah China, rakyat China dan MNC sangat jelas merupakan hubungan yang mutual gains dimana masing-masing pihak sama-sama mendapatkan keuntungan.


0 komentar:

Posting Komentar