Pages

Kamis, 25 Juli 2013

Penetapan Biaya Berdasar Aktivitas




1.      Pentingnya Biaya Unit
Biaya per unit penting untuk penilaian persediaan, penentuan laba dan penyediaan input untuk berbagai keputusan, seperti menetapkan harga, membuat atau membeli, dan menerima atau menolak pesanan khusus. Karena pentingnya biaya per unit, keakuratannya menjadi masalah yang sangat penting. Beberapa cara berbeda digunakan untuk mengukur dan membebankan biaya. Dua kemungkinan sistem pengukuran tersebut adalah perhitungan biaya aktual (harga pokok aktual / sesungguhnya) dan perhitungan biaya normal (harga pokok normal). Pada perhitungan biaya normal, BOP dibebankan pada produk dengan menggunakan tarif perkiraan.


2.      Penetapan Biaya Berbasis Fungsional
Perhitungan biaya berdasarkan fungsi membebankan biaya dari bahan baku langsung dan tenaga kerja langsung ke produk dengan menggunakan penelusuran langsung (overhead dibebankan dengan menggunakan proses 2 tahap). Tahap pertama. Biaya overhead dikumpulkan dalam kelompok pada tingkat pabrik atau departemen. Tahap kedua, biaya kelompok overhead dibebankan pada produk dengan menggunakan penggerak aktivitas tingkat unit. Penggerak aktivitas tingkat unit adalah faktor yang menyebabkan perubahan dalam biaya seiring dengan perubahan jumlah unit yang diproduksi. Contoh dari penggerak tingkat unit antara lain unit yang diproduksi, jam tenaga kerja langsung, biaya tenaga kerja langsung, jam mesin, biaya bahan baku langsung.

3.      Penetapan Biaya Berbasis Fungsional Dapat Menimbulkan Distorsi Biaya
Sistem biaya fungsional mengutamakan satu atau dua pemacu biaya yang berbasis unit sebagai pembeban biaya sehingga menciptakan biaya produk yang terdistorsi. Distorsi yang terjadi berupa subsidi silang (cross subsidy) antar produk, satu produk mengalami kelebihan biaya (overcosting) dan produk lainnya mengalami kekurangan biaya (undercosting). Tingkat distorsi yang terjadi tergantung pada proporsi biaya overhead terhadap biaya produksi total. Semakin besar proporsinya, semakin besar distorsi yang terjadi demikian juga sebaliknya. Hal inilah yang melandasi dikembangkannya sistem biaya Activity-Based Costing

4.      Sistem Penetapan Biaya Berbasis Produk untuk  Penetapan Biaya Produk
Aktivitas-aktivitas berlevel produk adalah aktivitas yang dikerjakan untuk mendukung berbagai produk yang diproduksi oleh perusahaan. Aktivitas ini mengkonsumsi masukan untuk mengembangkan produk atau memungkinkan produk diproduksi dan dijual. Contoh aktivitas yang termasuk dalam kelompok ini adalah aktivitas penelitian dan pengembangan produk, perekayasaan proses, spesifikasi produk, perubahan perekayasaan, dan peningkatan produk.

5.      Mengelompokkan Aktivitas untuk Mengurangi Jumlah Tingkat Aktivitas
Pembebanan biaya pada aktivitas lain (tahap lanjutan atau pembebanan biaya pada produk dan pelanggan (tahap akhir) membutuhkan penggunaan tarif aktivitas. Pada prinsipnya terdapat tarif aktivitas yang dihitung untuk tiap aktivitas. Kumpulan dari biaya overhead yang berhubungan dengan masing-masing kelompok aktivitas disebut kesatuan biaya sejenis. Pada pembentukan kumpulan aktivitas yang berhubungan, aktivitas diklasifikasikan menjadi salah satu dari 4 kategori umum aktivitas berikut :
a.       Tingkat unit, adalah aktivitas yang dilakukan setiap ali suatu unit diproduksi.
b.      Tingkat batch, adalah aktivitas yang dilakukan setiap suatu batch produk diproduksi.
c.       Tingkat produk, adalah aktivitas yang dilakukan bila diperlukan untuk mendukung berbagai produk yang diproduksi oleh perusahaan.
d.      Tingkat fasilitas, adalah aktivitas yang menopang proses umum produksi suatu pabrik.

6.      Penenetapan Biaya Berbasis Aktivitas Penyedia dan Konsumen
Pengetahuan akan biaya pelanggan dan pemasok dapat menjadi informasi vital untuk memperbaiki tingkat profitabilitas suatu perusahaan. Keakuratan biaya pelanggan memungkinkan para manajer untuk membuat keputusan penentuan harga, keputusan bauran pelanggan dan keputusan yang berhubungan dengan pelanggan secara lebih baik sehingga dapat memperbaiki profitabilitas.
Para pelanggan dapat memakai aktivitas penggerak pelanggan dalam proporsi yang berbeda. Sumber-sumber dari keanekaragaman pelanggan meliputi beberapa hal seperti frekuensi pesanan, frekuensi pengiriman, jarak geografis, dukungan penjualan dan promosi. Pembebanan biaya dari cutomer service pada pelanggan, dilakukan dengan cara yang sama untuk biaya produksi yang dibebankan pada produk. Biaya sumber daya yang dipakai dibebankan ke aktivitas, dan biaya aktivitas di bebankan ke tiap pelanggan.
Sedangkan pemasok dapat mempengaruhi banyak aktivitas internal suatu perusahaan dan secara signifikan meningkatkan biaya pembelian. Perhitungan biaya berdasarkan aktivitas adalah kunci penelusuran biaya yang berhubungan dengan pembelian , kualitas, keandalan, dan kinerja pengiriman hingga ke para pemasok. Aktivitas penggerak pemasok seperti pembelian, penerimaan , pemerikasaan komponen, pengerjaan ulang, dll dicatat dalam kamus aktifitas. Biaya sumber daya yang dipakai dibebankan pada aktivitas ini, dan biaya aktivitas dibebankan pada pemasok individual.


0 komentar:

Posting Komentar